Ada ungkapan menarik yang patut kita cermati, cukup singkat namun artinya sangat dalam kurang lebih seperti ini
"Yang terpenting bukan setinggi apa cita-citamu, tapi seberapa tinggi tangga yang dapat kamu buat untuk
menggapai cita-citamu".
Ungkapan ini tidak bermaksud membatasi kita untuk bercita-cita, tapi tidak lain adalah untuk memotivasi kita dalam perjalanan kita meraih cita-cita tersebut.
Meraih cita-cita tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tidak bisa simsalabim langsung terlaksana. Perlu perjuangan panjang dan melelahkan, maka tak jarang orang lebih memilih berhenti dan menerima apa yang mereka terima saja. Dalam perjuangan meraih cita-cita badai masalah terus menerus menempa kita.
Maka, yang terpenting bukan tingginya cita-cita kita tapi seberapa siap kita menjeput cita-cita kita tersebut. Percuma saja kita bercita-cita menjadi seorang pilot jika mental kita hanya sebatas mental kuli serabutan saja. Kekuatan rumah tergantung dari pondasinya, kuatnya pohon tergantung seberapa kuat akarnya. Maka mental seorang pilot haruslah mental baja.
Mental baja tidak bisa dibangun semalam, perlu waktu, perlu ujian, perlu bukti. Nikmati proses pembangunan pondasi tangga cita-cita itu sebagai suatu tantangan dan jalan untuk menuju sukses. Jangan perdulikan hasil akhirnya, nikmati saja. Bangun sebanyak mungkin tangga agar dapat membuat tangga yang tinggi. Suatu saat anda akan merasakan buah dari apa yang anda tanam dan berleha-lehalah, rasakan manisnya perjuangan setelah tangga menjulang tinggi.
"Yang terpenting bukan setinggi apa cita-citamu, tapi seberapa tinggi tangga yang dapat kamu buat untuk
menggapai cita-citamu".
Ungkapan ini tidak bermaksud membatasi kita untuk bercita-cita, tapi tidak lain adalah untuk memotivasi kita dalam perjalanan kita meraih cita-cita tersebut.
Meraih cita-cita tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tidak bisa simsalabim langsung terlaksana. Perlu perjuangan panjang dan melelahkan, maka tak jarang orang lebih memilih berhenti dan menerima apa yang mereka terima saja. Dalam perjuangan meraih cita-cita badai masalah terus menerus menempa kita.
Maka, yang terpenting bukan tingginya cita-cita kita tapi seberapa siap kita menjeput cita-cita kita tersebut. Percuma saja kita bercita-cita menjadi seorang pilot jika mental kita hanya sebatas mental kuli serabutan saja. Kekuatan rumah tergantung dari pondasinya, kuatnya pohon tergantung seberapa kuat akarnya. Maka mental seorang pilot haruslah mental baja.
Mental baja tidak bisa dibangun semalam, perlu waktu, perlu ujian, perlu bukti. Nikmati proses pembangunan pondasi tangga cita-cita itu sebagai suatu tantangan dan jalan untuk menuju sukses. Jangan perdulikan hasil akhirnya, nikmati saja. Bangun sebanyak mungkin tangga agar dapat membuat tangga yang tinggi. Suatu saat anda akan merasakan buah dari apa yang anda tanam dan berleha-lehalah, rasakan manisnya perjuangan setelah tangga menjulang tinggi.